Steve Chen, Chad Hurley, dan Jawed Karim mendirikan YouTube tepat pada Hari Valentine tahun 2005. Chen dan Karim adalah lulusan Jurusan Ilmu Komputer Universitas Illinois at Urbana Champaign, sedangkan Hurley dari Indiana University of Pennsylvania. Pertemanan tiga sahabat itu makin kental setelah mereka bekerja untuk PayPal, situs jasa pembayaran online, yang kemudian diakuisisi eBay pada 2002 dengan harga US$ 1,5 milyar. Logo PayPal adalah hasil karya Chad Hurley, dan ketiganya ikut ambil bagian meluncurkan situs itu.
Uang bonus pasca-akuisisi itu menjadi modal usaha tiga orang itu ketika mereka sepakat mendirikan usaha sendiri. Sebuah situasi kemudian mendorong mereka untuk mendirikan situs berbasis video streaming tadi. Ada dua versi cerita yang menjadi alasan didirikannya YouTube. Pertama, kesulitan salah satu dari mereka mendapatkan video insiden Janet Jackson dan Justin Timberlake dalam acara "Super Bowl" pada 1 Februari 2004.
Kedua, ketidakpercayaan Jawed Karim soal makan malam di apartemen Steve Chen. Untuk membuktikan bahwa acara itu benar berlangsung, Chen dan Chad Hurley berusaha mengirim video acara tersebut kepada Jawed. Namun mereka menemui kesulitan dalam mengunggah file tadi, terutama dalam konteks teknis. Mereka harus mengubah file video itu ke format tertentu dan mesti menjadi anggota untuk menaikkannya.
Mereka membalikkan semua itu ketika mendirikan YouTube. Para pengguna tidak perlu menjadi anggota untuk mengirim video. Mereka juga tidak menetapkan persyaratan teknis khusus bagi file yang akan dinaikkan para pengunggah. Just broadcast yourself! Ketika didirikan, jumlah situs dengan kemudahan macam itu hanya segelintir. Karena itu, YouTube kemudian dikemas dengan format menu yang mudah dipelajari, pengunggahan yang tidak rumit, dan kecepatan menyaksikan video tersebut kemudian.
Pada Mei 2005, YouTube memperkenalkan versi beta situs ini dan baru secara resmi diperkenalkan kepada publik pada November 2005. Dalam waktu yang tidak terlalu lama (untuk ukuran sebuah situs start-up), YouTube berkembang pesat. Per Juli 2006, YouTube menerima 65.000 video baru dan disaksikan 100 juta kali setiap hari.
Tersandung di Awal
Pada masa awal berdirinya, ketiga pendiri YouTube mengelola situs itu dari sebuah kantor yang terletak di atas restoran piza dan makanan Jepang di San Mateo, California. Aroma masakan dari dua restoran itu adalah bagian dari keseharian pengelola YouTube di awal berdirinya.
Tatkala uang bonus dari PayPal tidak lagi bisa diandalkan, kartu kredit menjadi sandaran. Tetapi ini hanya membuat kondisi keuangan Chen, Hudley, dan Jawid makin kempis. Ketika makin banyak orang mengunjungi situs tersebut, biaya operasional pun ikut bertambah, misalnya untuk menyewa server.
Sebelum traffic YouTube meningkat, mereka melakukan berbagai cara agar
Uang bonus pasca-akuisisi itu menjadi modal usaha tiga orang itu ketika mereka sepakat mendirikan usaha sendiri. Sebuah situasi kemudian mendorong mereka untuk mendirikan situs berbasis video streaming tadi. Ada dua versi cerita yang menjadi alasan didirikannya YouTube. Pertama, kesulitan salah satu dari mereka mendapatkan video insiden Janet Jackson dan Justin Timberlake dalam acara "Super Bowl" pada 1 Februari 2004.
Kedua, ketidakpercayaan Jawed Karim soal makan malam di apartemen Steve Chen. Untuk membuktikan bahwa acara itu benar berlangsung, Chen dan Chad Hurley berusaha mengirim video acara tersebut kepada Jawed. Namun mereka menemui kesulitan dalam mengunggah file tadi, terutama dalam konteks teknis. Mereka harus mengubah file video itu ke format tertentu dan mesti menjadi anggota untuk menaikkannya.
Mereka membalikkan semua itu ketika mendirikan YouTube. Para pengguna tidak perlu menjadi anggota untuk mengirim video. Mereka juga tidak menetapkan persyaratan teknis khusus bagi file yang akan dinaikkan para pengunggah. Just broadcast yourself! Ketika didirikan, jumlah situs dengan kemudahan macam itu hanya segelintir. Karena itu, YouTube kemudian dikemas dengan format menu yang mudah dipelajari, pengunggahan yang tidak rumit, dan kecepatan menyaksikan video tersebut kemudian.
Pada Mei 2005, YouTube memperkenalkan versi beta situs ini dan baru secara resmi diperkenalkan kepada publik pada November 2005. Dalam waktu yang tidak terlalu lama (untuk ukuran sebuah situs start-up), YouTube berkembang pesat. Per Juli 2006, YouTube menerima 65.000 video baru dan disaksikan 100 juta kali setiap hari.
Tersandung di Awal
Pada masa awal berdirinya, ketiga pendiri YouTube mengelola situs itu dari sebuah kantor yang terletak di atas restoran piza dan makanan Jepang di San Mateo, California. Aroma masakan dari dua restoran itu adalah bagian dari keseharian pengelola YouTube di awal berdirinya.
Tatkala uang bonus dari PayPal tidak lagi bisa diandalkan, kartu kredit menjadi sandaran. Tetapi ini hanya membuat kondisi keuangan Chen, Hudley, dan Jawid makin kempis. Ketika makin banyak orang mengunjungi situs tersebut, biaya operasional pun ikut bertambah, misalnya untuk menyewa server.
Sebelum traffic YouTube meningkat, mereka melakukan berbagai cara agar
orang melihat atau mendatangi situs ini. Termasuk memberikan uang US$ 100 bagi para remaja perempuan yang mengunggah 10 video yang mereka bintangi. Iklan itu disebarkan para pendiri YouTube melalui situs Craiglist, tapi tidak ada yang meresponsnya.
Majalah Wired juga dihubungi tiga orang itu, tetapi sama sekali tidak bereaksi. Belakangan, YouTube menjadi salah satu topik artikel bagi ribuan publikasi di berbagai belahan dunia. Di awal popularitas situs ini, setiap hari ada 3.000 media yang memberitakan tentang YouTube dan fenomena yang ditimbulkannya.
Sebenarnya mereka bisa mendapatkan uang bila membuka ruang bagi para pengiklan. Tetapi tiga orang itu sepakat bahwa iklan hanya akan menimbulkan keengganan orang untuk kembali ke situs itu. Apalagi, pengiklan menginginkan pariwara mereka tetap tayang (tanpa bisa ditutup), meski hanya dalam hitungan detik.
Karena itulah, tiga pendiri YouTube itu kemudian melirik pihak lain untuk ikut menanggung beban tersebut. Lalu sebuah perusahaan keuangan bernama Sequoia Capital digandeng. Perusahaan ini menyuntikkan dana US$ 11,5 juta selama periode November 2005 hingga April 2006.
Majalah Wired juga dihubungi tiga orang itu, tetapi sama sekali tidak bereaksi. Belakangan, YouTube menjadi salah satu topik artikel bagi ribuan publikasi di berbagai belahan dunia. Di awal popularitas situs ini, setiap hari ada 3.000 media yang memberitakan tentang YouTube dan fenomena yang ditimbulkannya.
Sebenarnya mereka bisa mendapatkan uang bila membuka ruang bagi para pengiklan. Tetapi tiga orang itu sepakat bahwa iklan hanya akan menimbulkan keengganan orang untuk kembali ke situs itu. Apalagi, pengiklan menginginkan pariwara mereka tetap tayang (tanpa bisa ditutup), meski hanya dalam hitungan detik.
Karena itulah, tiga pendiri YouTube itu kemudian melirik pihak lain untuk ikut menanggung beban tersebut. Lalu sebuah perusahaan keuangan bernama Sequoia Capital digandeng. Perusahaan ini menyuntikkan dana US$ 11,5 juta selama periode November 2005 hingga April 2006.
Maju Bersama Google
Setahun setelah didirikan, YouTube dibeli raksasa internet, Google, pada 13 November 2006 dengan harga US$ 1,65 milyar. Microsoft, Yahoo!, dan News Corp sesungguhnya juga tertarik pada situs ini. Namun para pendiri YouTube lebih memilih Google, terutama karena syarat indepensi yang diajukan mendapat lampu hijau dari sang investor. Steve Chen, Chad Hurley, dan Jawid Karem meminta agar YouTube (dan 60 karyawannya) dipisahkan dari operasi sehari-hari Google.
Investasi yang ditanamkan Google tadi termasuk yang paling besar dalam konteks pembelian sebuah perusahaan internet baru. Jumlah investasi itu didasarkan pada penilaian kepemilikan para pendiri YouTube dan pihak-pihak terkait. Detail pembelian itu dibuka pada 7 Februari 2007. Google menghargai saham Sequoia Capital sebesar US$ 442 juta, Chad Hurley US$ 345 juta, Steve Chen US$ 326 juta, Artis Capital Management US$ 83 juta, dan Jawed Karim US$ 64 juta.
Investasi Google itu juga dinilai terlalu besar karena YouTube belum memperlihatkan tanda-tanda menghasilkan keuntungan. Malah perusahaan yang baru dibeli itu menjadi beban tambahan bagi keuangan Google (meski tidak sampai membuat kondisi finansialnya merah). Baru pada 2010 YouTube memperlihatkan rapor biru.
Google memperoleh keuntungan di sisi popularitas. Empat tahun setelah didirikan, seperti dilansir perusahaan riset ComScore, YouTube menjadi situs penyedia video online terbesar di Amerika Serikat dan menguasai 43% pangsa pasar. Per Mei 2010, menurut ComScore, sebanyak 14 milyar video disaksikan orang. Data yang dikeluarkan YouTube memperlihatkan, setiap menit, video berdurasi 35 jam diunggah ke situs itu dan tiga perempatnya berasal dari luar Amerika Serikat. Alexa menempatkan YouTube di urutan ketiga setelah Google dan Facebook sebagai situs yang paling banyak dikunjungi.
Pada tahun ini, Google berencana menggelontorkan US$ 100 juta bagi pengembangan situs itu. Salah satu terobosan yang dibidik adalah menjadikan YouTube bisa disaksikan lewat televisi.
Setahun setelah didirikan, YouTube dibeli raksasa internet, Google, pada 13 November 2006 dengan harga US$ 1,65 milyar. Microsoft, Yahoo!, dan News Corp sesungguhnya juga tertarik pada situs ini. Namun para pendiri YouTube lebih memilih Google, terutama karena syarat indepensi yang diajukan mendapat lampu hijau dari sang investor. Steve Chen, Chad Hurley, dan Jawid Karem meminta agar YouTube (dan 60 karyawannya) dipisahkan dari operasi sehari-hari Google.
Investasi yang ditanamkan Google tadi termasuk yang paling besar dalam konteks pembelian sebuah perusahaan internet baru. Jumlah investasi itu didasarkan pada penilaian kepemilikan para pendiri YouTube dan pihak-pihak terkait. Detail pembelian itu dibuka pada 7 Februari 2007. Google menghargai saham Sequoia Capital sebesar US$ 442 juta, Chad Hurley US$ 345 juta, Steve Chen US$ 326 juta, Artis Capital Management US$ 83 juta, dan Jawed Karim US$ 64 juta.
Investasi Google itu juga dinilai terlalu besar karena YouTube belum memperlihatkan tanda-tanda menghasilkan keuntungan. Malah perusahaan yang baru dibeli itu menjadi beban tambahan bagi keuangan Google (meski tidak sampai membuat kondisi finansialnya merah). Baru pada 2010 YouTube memperlihatkan rapor biru.
Google memperoleh keuntungan di sisi popularitas. Empat tahun setelah didirikan, seperti dilansir perusahaan riset ComScore, YouTube menjadi situs penyedia video online terbesar di Amerika Serikat dan menguasai 43% pangsa pasar. Per Mei 2010, menurut ComScore, sebanyak 14 milyar video disaksikan orang. Data yang dikeluarkan YouTube memperlihatkan, setiap menit, video berdurasi 35 jam diunggah ke situs itu dan tiga perempatnya berasal dari luar Amerika Serikat. Alexa menempatkan YouTube di urutan ketiga setelah Google dan Facebook sebagai situs yang paling banyak dikunjungi.
Pada tahun ini, Google berencana menggelontorkan US$ 100 juta bagi pengembangan situs itu. Salah satu terobosan yang dibidik adalah menjadikan YouTube bisa disaksikan lewat televisi.
Source: teringan.blogspot.com
0 Comments:
Info:
Agan ingin tukar link? Ke SINI aja.Komentar yang anda kirimkan akan ditangguhkan dahulu untuk mempermudah saya melihatnya